hembusan nafas
menemani kerasnya hidup
panasnya siang
dinginnya malam
ketika lapar mendera
tak bisa hanya berdiam diri
menempuh jarak, menempuh badai
hanyalah untuk sesuap nasi
bayi beranjak dewasa
dewasa beranjak tua
semua hanya untuk menunggu ajal
semua tahu itu
seperti daun yang berguguran
akan berganti dengan tunas muda
kita yang mati
berganti dengan bayi yang suci
karya: abima
Tidak ada komentar:
Posting Komentar