Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Sementara itu Proposisi dapat diartikan sebagai kalimat pernyataan yang memiliki arti penuh dan utuh. Hal ini berarti suatu kalimat harus dapat dipercaya, disangsikan, disangkal, atau dibuktikan benar tidaknya. Singkatnya, proposisi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang dapat dinilai benar atau salah.
INFERENSI
Alwasilah (1985:131) mengetengahkan pengertian interferensi berdasarkan rumusan Hartman dan Stonk bahwa interferensi merupakan kekeliruan yang disebabkan oleh adanya kecenderungan membiasakan pengucapan (ujaran) suatu bahasa terhadap bahasa lain mencakup pengucapan satuan bunyi, tata bahasa, dan kosakata. Sementara itu, Jendra (1991:109) mengemukakan bahwa interferensi meliputi berbagai aspek kebahasaan, bisa menyerap dalam bidang tata bunyi (fonologi), tata bentukan kata (morfologi), tata kalimat (sintaksis), kosakata (leksikon), dan tata makna (semantik) (Suwito,1985:55).
IMPLIKASI
Implikasi itu artinya akibat, seandainya dikaitkan dengan konteks bahasa hukum, misalnya implikasi hukumnya, berarti akibat hukum yang akan terjadi berdasarkan suatu peristiwa hukum yang terjadi.
Bahasa hukum sebenarnya tidak rumit, prinsipnya bahasa hukum masih mengikuti kaidah EYD, bahasa Indonesia baku. Tetapi, untuk konteks tertentu, ada hal-hal yang tidak bisa mempergunakan bahasa Indonesia baku.
WUJUD EVIDENSI
Evidensi
adalah semua fakta yang ada, yang di hubungkan untuk membuktikan adanya
sesuatu. Evidensi merupakan hasil pengukuan dan pengamatan fisik yang
digunakan untuk memahami suatu fenomena. Evidensi sering juga disebut
bukti empiris.
Akan
tetapi pengertian evidensi ini sulit untuk ditentukan secara pasti,
meskipun petunjuk kepadanya tidak dapat dihindarkan. Data dan informasi yang di
gunakan dalam penalaran harus merupakan fakta. Oleh karena itu perlu diadakan
pengujian melalui cara-cara tertentu sehingga bahan-bahan yang merupakan fakta
itu siap di gunakan sebagai evidensi.
Cara
Menguji Data
Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak
dari datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti "sesuatu yang
diberikan". Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan
yang diterima secara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau
pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka,
kata-kata, atau citra.
Metode
pengumpulan data adalah cara yang digunakan
oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Sedangkan instrument
penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam
arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah untuk diolah
atau dianalisis. Terdapat 5 metode untuk menguji data yaitu :
Tes
Tes merupakan
susunan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur pengetahuan,
ketrampilan, intelegensia atau kemampuan yang dimiliki oleh individu atau
kelompok.Ditinjau dari sasaran atau objek yang dievaluasi, maka dibedakan
adanya beberapa macam tes atau alat ukur lain. Dalam
menggunakan metode tes, peneliti menggunakan instrument berupa soal-soal tes,
dan soal tes terdiri dari banyak butir tes yang masing-masing mengukur satu
jenis variable.
Angket
(kuesioner)
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Kuesioner dapat
dibedakan atas beberapa jenis
tergantung dengan sudut pandang tertentu.
Interview
Interview
sering juga disebut dengan wawancara atau kuesioner lisan adalah merupakan
dialog yang dilakukan oleh pewawancara kepada responden untuk menggali
informasi.
Observasi
Didalam pengertian psikologi, observasi
atau pengamatan adalah merupakan seluruh kegiatan pengamatan terhadap objek
dengan menggunakan seluruh alat indra. Jadi observasi dapat dilakukan dengan
penciuman, penglihatan, pendengaran, peraba dan pengecap. Pengamatan dengan
menggunakan indra disebut pengamatan langsung.
Di dalam penelitian observasi dapat
dilakukan dengan menggunakan tes, kuesioner, rekaman gambar, rekaman suara
dan lain-lain.
Dokumentasi
Dokumentasi,
berasal dari kata dokumen yang artinya semua barang-barang yang yang tertulis.
Di dalam melaksanakan metode dokumentasi , peneliti menyelidiki benda benda
tertulis seperti buku, notulen rapat, catatan, peninggalan benda purbakala yang
merupakan symbol symbol atau gambar.
instrumen dalam penelitian mempunyai kedudukan yang sangat penting karena benar
tidaknya data yang dikumpulkan akan tergantung dari baik tidaknya instrument pengumpul data. Setelah instrument dirancang maka sebelum digunakan sebaiknya
peneliti melakukan uji coba lebih
dulu untuk mengetahui apakah responden bisa memahami pertanyaan yang diajukan
dalam kuesioner.
Cara Menguji Fakta
Untuk menetapkan
apakah data atau informasi yang kita peroleh itu merupakan fakta, maka harus
diadakan penilaian. Penilaian tersebut baru merupakan penilaian tingkat pertama
untuk mendapatkan keyakitan bahwa semua bahan itu adalah fakta, sesudah itu
pengarang atau penulis harus mengadakan penilaian tingkat kedua yaitu dari
semua fakta tersebut dapat digunakan sehingga benar-benar memperkuat kesimpulan
yang akan diambil.
Konsisten
Konsistensi dalam ilmu
logika adalah teori konsistensi merupakan sebuah sematik dengan sematik yang
lainnya tidak mengandung kontradiksi. Tidak adanya kontradiksi dapat diartikan
baik dalam hal semantik atau berhubung dengan sintaksis. Definisi semantik yang
menyatakan bahwa sebuah teori yang konsisten jika ia memiliki model; ini
digunakan dalam arti logika tradisional Aristoteles walaupun dalam logika
matematika kontemporer terdapat istilah satisfiable yang digunakan
Koherensi
Koherensi merupakan
pengaturan secara rapi kenyataan dan gagasan, fakta, dan ide menjadi suatu
untaian yang logis sehingga mudah memahami pesan yang dihubungkannya. Ada
beberapa penanda koherensi yang digunakan dalam penelitian ini, diantaranya
penambahan (aditif), rentetan (seri), keseluruhan ke sebagian, kelas ke
anggota, penekanan, perbandingan (komparasi), pertentangan (kontras), hasil
(simpulan), contoh (misal), kesejajaran (paralel), tempat (lokasi), dan waktu
(kala)
Cara Menilai Autoritas
Menghindari semua
desas-desus atau kesaksian, baik akan membedakan atau hanya merupakan pendapat
saja atau pendapat yang sungguh-sungguh didasarkan atas penelitian atau data
eksperimental. Ada beberapa cara sebagai berikut :
Tidak
mengandung prasangka.
Pendapat disusun berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
oleh para ahli ata didasarkan pada hasil eksperimen yang dilakukannya.
Pengalaman dan pendidikan autoritas.
Dasar kedua menyangkut pengalaman dan pendidikan autoritas.
Pendidikan yang diperoleh menjadi jaminan awal. Pendidikan yang diperoleh harus
dikembangkan lebih lanjut dalam kegiatan sebagai seorang ahli. Pengalaman yang
diperoleh autoritas, penelitian yang dilakukan, presentasi hasil penelitian dan
pendapatnya akan memperkuat kedudukannya.
Kemashuran dan prestise.
Ketiga yang harus diperhatikan adalah meneliti apakah
pernyataan atau pendapat yang akan dikutip sebagai autoritas hanya sekedar
bersembunyi dibalik kemashuran dan prestise pribadi di bidang lain.
Koherensi dengan kemajuan.
Hal keempat adalah apakah pendapat yang diberikan autoritas
sejalan dengan perkembangan dan kemajuan zaman atau koheren dengan pendapat
sikap terakhir dalam bidang itu.2. BERPIKIR DEDUKTIF
SILOGISME KATEGORIAL
Pengertiannya
: Silogisme kategorial adalah silogisme yang semua proposisinya
merupakan kategorial. Proposisi yang mendukung silogisme disebut
dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor
(premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis
yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan di antara kedua
premis tersebut adalah term penengah (middle term).
Contohnya
:
Semua
makhluk hidup membutuhkan makan
Hewan
adalah makhluk hidup
Hewan
membutuhkan makan
Semua
siswa sma mengenakan seragam
Tito
siswa sma
Tito
mengenakan seragam
SILOGISME HIPOTESIS
Silogisme Hipotesis adalah
jenis silogisme yang terdiri atas premis mayor yang bersifat
hipotesis ,dan premis minornya bersifat katagorial . Silogisme
Hipotesis ini dapat dibedakan menjadi 4 macam , yaiu :
Silogisme
hipotesis yang premis minornya mengakui bagian antecedent.
Contoh
:
Jika hari ini cerah , saya akan ke rumah kakek ( premis mayor
)
Hari ini cerah ( premis minor )
Maka saya akan kerumah kakek
( kesimpulan ).
Silogisme
hipotesis yang premis minornya mengakui bagian konsekuen
Contoh :
Jika hutan banyak yang gundul , maka akan terjadi global warming ( premis mayor )
Sekarang terjadi global warming ( premis minor )
Maka hutan banyak yang gundul ( kesimpulan ).
Contoh :
Jika hutan banyak yang gundul , maka akan terjadi global warming ( premis mayor )
Sekarang terjadi global warming ( premis minor )
Maka hutan banyak yang gundul ( kesimpulan ).
Silogisme
hipotesis yang premis minornya mengingkari antecedent
Contoh :
Jika pembuatan karya tulis ilmiah belum di persiapkan dari sekarang, maka hasil tidak
akan maksimal
pembuatan karya ilmiah telah di persiapkan
maka hasil akan maksimal
Contoh :
Jika pembuatan karya tulis ilmiah belum di persiapkan dari sekarang, maka hasil tidak
akan maksimal
pembuatan karya ilmiah telah di persiapkan
maka hasil akan maksimal
Silogisme
hipotesis yang premis minornya mengingkari konsekuen
Contoh :
Bila presiden Mubarak tidak turun , Para demonstran akan turun ke jalan
Para demonstran akan turun ke jalan
Jadi presiden Mubarak tidak turun.
Contoh :
Bila presiden Mubarak tidak turun , Para demonstran akan turun ke jalan
Para demonstran akan turun ke jalan
Jadi presiden Mubarak tidak turun.
SILOGISME ALTERNATIF
Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh:
Nenek
Sumi berada di Bandung.
Jadi,
Nenek Sumi tidak berada di Bogor.
ENTINEM
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulan. Contoh entimen:
- Dia menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu.
- Anda telah memenangkan sayembara ini, karena itu Anda berhak menerima hadiahnya.
3. BERPIKIR INDUKTIF
PENALARAN INDUKTIF
Penalaran merupakan pemiikiran, logika, pemahaman. Penalaran adalah
proses berpikir yang dapat menghasilkan pengertian atau kesimpulan.
Penalaran berlawanan dengan panca indera karena, nalar didapat dengan
cara berpikir sehingga dapat mengetahui suatu kebenaran.
Induktif merupakan hal yang dari khusus ke umum.Sehingga dapat dikatakan
berpikir induktif adalah pola berpikir melalui hal-hal yang dari khusus
lalu dihubungkan ke hal-hal yang umum.
Penalaran Induktif adalah Proses yang berpangkal dari peristiwa yang
khusus yang dihasilkan berdasarkan hasil pengamatan empirik dan
mengjasilkan suatu kesimpulan atau pengetahuan yang bersifat umum.
Contoh penalaran induktif :
kucing berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan. kelinci
berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan. Panda berdaun telinga
berkembang biak dengan melahirkan.
Kesimpulan : semua hewan yang berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.
Pada Penalaran Induktif terdapat beberapa bentuk.
Bentuk-bentuk Penalaran Induktif:
GENERALISASI
Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum.
Contoh:
Andika Pratama adalah bintang film, dan ia berwajah tamapan.
Raffi Ahmad adalah bintang film, dan ia berwajah tampan.
Generalisasi: Semua bintang film berwajah tampan. Pernyataan “semua
bintang film berwajah tampan” hanya memiliki kebenaran probabilitas
karena belum pernah diselidiki kebenarannya.
Contoh kesalahannya: Sapri juga bintang iklan, tetapi tidak berwajah tampan.
Macam-macam generalisasi :
1. Generalisasi sempurna: Generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
Contoh: sensus penduduk
2. Generalisasi tidak sempurna: Generalisasi dimana kesimpulan
diambil dari sebagian fenomenayang diselidiki diterapkan juga untuk
semua fenomena yang belum diselidiki.
Contoh: Hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang memakai celana pantaloon.
Prosedur pengujian generalisasi tidak sempurna. Generalisasi yang tidak
sempurna juga dapat menghasilkan kebenaran apabila melalui prosedur
pengujian yang benar.
ANALOGI
Analogi dalam ilmu bahasa adalah persamaan antar bentuk yang menjadi
dasar terjadinya bentuk-bentuk yang lain. Analogi merupakan salah satu
proses morfologi dimana dalam analogi, pembentukan kata baru dari kata
yang telah ada.
Analogi dilakukan karena antara sesuatu yang diabandingkan dengan
pembandingnya memiliki kesamaan fungsi atau peran. Melalui analogi,
seseorang dapat menerangkan sesuatu yang abstrak atau rumit secara
konkrit dan lebih mudah dicerna. Analogi yang dimaksud adalah anlogi
induktif atau analogi logis.
Contoh analogi :
Untuk menjadi seorang pemain bola yang professional atau berprestasi
dibutuhkan latihan yang rajin dan ulet. Begitu juga dengan seorang
doktor untuk dapat menjadi doktor yang professional dibutuhkan
pembelajaran atau penelitian yang rajin yang rajin dan ulet. Oleh karena
itu untuk menjadi seorang pemain bola maupun seorang doktor diperlukan
latihan atau pembelajaran.
Jenis-jenis Analogi:
1. Analogi induktif :
Analogi induktif, yaitu analogi yang disusun berdasarkan persamaan yang
ada pada dua fenomena, kemudian ditarik kesimpulan bahwa apa yang ada
pada fenomena pertama terjadi juga pada fenomena kedua.
Analogi induktif merupakan suatu metode yang sangat bermanfaat untuk
membuat suatu kesimpulan yang dapat diterima berdasarkan pada persamaan
yang terbukti terdapat pada dua barang khusus yang diperbandingkan.
Contoh analogi induktif :
Tim Uber Indonesia mampu masuk babak final karena berlatih setiap hari.
Maka tim Thomas Indonesia akan masuk babak final jika berlatih setiap
hari.
2. Analogi deklaratif :
Analogi deklaratif merupakan metode untuk menjelaskan atau menegaskan
sesuatu yang belum dikenal atau masih samar, dengan sesuatu yang sudah
dikenal.
Cara ini sangat bermanfaat karena ide-ide baru menjadi dikenal atau
dapat diterima apabila dihubungkan dengan hal-hal yang sudah kita
ketahui atau kita percayai.
contoh analogi deklaratif :
deklaratif untuk penyelenggaraan negara yang baik diperlukan sinergitas
antara kepala negara dengan warga negaranya. Sebagaimana manusia, untuk
mewujudkan perbuatan yang benar diperlukan sinergitas antara akal dan
hati.
HUBUNGAN KAUSAL
penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan.
Hubungan kausal (kausalitas) merupakan perinsip sebab-akibat yang sudah
pasti antara segala kejadian, serta bahwa setiap kejadian memperoleh
kepastian dan keharusan serta kekhususan-kekhususan eksistensinya dari
sesuatu atau berbagai hal lainnya yang mendahuluinya, merupakan hal-hal
yang diterima tanpa ragu dan tidak memerlukan sanggahan. Keharusan dan
keaslian sistem kausal merupakan bagian dari ilmu-ilmu manusia yang
telah dikenal bersama dan tidak diliputi keraguan apapun.
Macam hubungan kausal :
1. Sebab- akibat.
Contoh: Penebangan liar dihutan mengakibatkan tanah longsor.
2. Akibat – Sebab.
Contoh: Andri juara kelas disebabkan dia rajin belajar dengan baik.
3. Akibat – Akibat.
Contoh:Toni melihat kecelakaan dijalanraya, sehingga Toni beranggapan adanya korban kecelakaan
HIPOTESA DAN TEORI
Hipotese (hypo“di bawah“, tithenai“menempatkan“) adalah semacam teori
atau kesimpulan yang diterima sementara waktu untuk menerangkan
fakta-fakta tertentu sebagai penentu dalam peneliti fakta-fakta tertentu
sebagai penuntun dalam meneliti fakta-fakta lain secara lebih lanjut.
Sebaliknya teori sebenarnya merupakan hipotese yang secara relatif lebih
kuat sifatnya bila dibandingkan dengan hipotese.
INDUKSI DALAM METODE EKSPOSISI
Eksposisi
adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana
isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian
dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat.
Karangan ini
berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi
informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian,
dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik. Sebagai catatan, tidak
jarang eksposisi ditemukan hanya berisi uraian tentang langkah/cara/proses
kerja. Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses.
Langkah menyusun eksposisi:
• Menentukan
topik/tema
•
Menetapkan tujuan
•
Mengumpulkan data dari berbagai sumber
• Menyusun
kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
• Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.
REFERENSI:
(http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran)
(http://id.wikipedia.org/wiki/Proposisi)
(http://yesa0409.blogspot.com/2013/03/pengertian-inferensi-dan-implikasi.html)(http://novianurh.blogspot.com/2014/03/proposisi-inferensi-dan-implikasi.html)
(http://gendiswardani.blogspot.com/2014/10/penalaran-proposisi-inferensi-implikasi_11.html)
(http://ditaariska.blogspot.com/2013/04/silogisme-kategorial-silogisme.html)
(http://apikgoregrind.blogspot.com/2014/03/pengertian-penalaran-induktif.html)